Sholat Subuh adalah salah satu ibadah wajib yang dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia. Bagi umat muslim, Sholat Subuh memiliki kesan yang sangat penting karena merupakan sholat pertama yang dilakukan pada hari baru. Rasulullah SAW pun sangat menekankan pentingnya Sholat Subuh untuk kehidupan sehari-hari. Sebagai anggota LDII, tata cara Sholat Subuh di LDII juga memiliki perbedaan dengan tata cara sholat Subuh pada umumnya. Berikut adalah tata cara Sholat Subuh di LDII.
Persiapan Sholat Subuh LDII
Sebelum melakukan sholat Subuh, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan terlebih dahulu. Yang pertama adalah membersihkan diri dari hadas kecil dan besar. Membersihkan diri bukan hanya secara fisik namun juga secara bathin. Jika tubuh sudah bersih maka pikiran dan hatipun akan lebih tenang dan khusuk dalam beribadah.
Menentukan arah kiblat
Setelah membersihkan diri, langkah selanjutnya adalah menentukan arah kiblat. Untuk menentukan arah kiblat, biasanya dilakukan dengan menggunakan kompas atau aplikasi Kiblat. Lokasi kiblat pun dapat dicari melalui google maps atau aplikasi serupa.
Membaca niat sholat
Sebelum memulai sholat, umat muslim harus membaca niat terlebih dahulu. Niat sholat Subuh di LDII hampir sama dengan niat sholat Subuh pada umumnya. Hal yang membedakannya hanya terletak pada pesan-pesan spiritual yang tersirat dalam doa niat tersebut.
Memulai sholat dengan takbiratul ihram
Setelah membaca niat, langkah selanjutnya adalah mengucapkan takbiratul ihram. Takbiratul ihram merupakan doa pembuka sholat. Dalam LDII terdapat ucapan “Allahu Akbar Ya Allah Ya Khallaq” yang artinya Allah Maha Besar, Ya Allah Pencipta.
Rukun Sholat Subuh LDII
Setelah memulai sholat, terdapat beberapa rukun yang harus dilakukan oleh jamaah LDII, yaitu:
1. Rukun Takbiratul ihram
Rukun pertama dalam sholat Subuh di LDII adalah takbiratul ihram yang sudah dijelaskan diatas.
2. Rukun Rukuk
Setelah membaca Al-Fatihah, langkah selanjutnya adalah melakukan rukuk atau membungkuk. Dalam rukuk, jamaah LDII mengucapkan “Subhana robbi’al-adzim” yang artinya Maha Suci Tuhan yang Maha Agung.
3. Rukun I’tidal
Rukun i’tidal merupakan keadaan dalam sholat dimana posisi badan kembali lagi seperti semula sebelum melakukan rukuk. Dalam LDII, pengucapan ikrar yang terdapat pada rukun ini berbeda dengan rukun I’tidal pada umumnya. Ikrar ini terdapat pada tahap usai rukuk: “Sami’allahu liman hamidah Rabbana wa lakalhamd, Hamdan kathirun tayyiban mubarakan fih”.
4. Rukun Sujud
Setelah melakukan rukuk dan i’tidal, langkah selanjutnya adalah melakukan sujud. Pada saat sujud, jamaah LDII mengucapkan “Subhana robbi’al-alaa” yang artinya Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi.
5. Rukun Duduk Antara Dua Sujud
Rukun terakhir dalam sholat Subuh di LDII adalah duduk antara dua sujud. Saat duduk, jamaah LDII mengucapkan ikrar “Rabbighfirli, Warhamni,Wajburni, Warfa’ni, Warzuqni, Wagfirli, Wamni”. Setelah itu, jamaah LDII kembali melaksanakan dua kali sujud dan diakhiri dengan sholawat lalu membaca salam.
FAQ
1. Apakah wajib dilakukan sholat Subuh di LDII?
Jawab : Ya, sholat Subuh di LDII sama seperti sholat Subuh pada umumnya adalah ibadah wajib.
2. Apakah ada perbedaan tata cara sholat Subuh di LDII dengan tata cara sholat Subuh pada umumnya?
Jawab : Ada perbedaan dalam bacaan niat dan pesan-pesan spiritual dalam doa niat sholat Subuh di LDII.
3. Dapatkah sholat Subuh diawan-kan?
Jawab : Sholat Subuh dapat diawan-kan oleh orang yang sedang sakit atau dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat.
4. Apakah sholat Subuh dapat dilakukan di luar waktu yang ditentukan?
Jawab : Tidak, sholat Subuh harus dilakukan pada waktu yang telah ditentukan.
5. Apakah wanita dapat melaksanakan sholat Subuh di masjid?
Jawab : Secara hukum, wanita diperbolehkan untuk melaksanakan sholat Subuh di masjid namun tidak diwajibkan.